Tamasia.co.id

Perjalanan Kisah Sukses Pendiri Startup Gojek dan Tokopedia yang Menginspirasi

Kisah Sukses Pendiri Startup

Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya merupakan salah satu pengusaha startup sukses di Indonesia. Masing-masing keduanya berhasil merintis perusahaan ternama di Indonesia, yakni Gojek sebagai perusahaan teknologi jasa transportasi dan Tokopedia sebagai salah satu perusahaan e-commerce terbesar saat ini. Untuk mengenal kedua tokoh saat menjadi pendiri startup, berikut kisah sukses perjalanan Nadiem Makarim dan William Tanuwijaya.

BACA JUGA: 5 Kisah Inspiratif Orang Sukses di Usia 30-an yang Bisa Kamu Contoh

Kisah Nadiem Makarim, Pendiri Gojek

Sumber: Sumber: https://www.mainmain.id/

Nama lengkap Nadiem Anwar Makarim, lahir di Singapura pada 4 Juli 1984. Perjalanan pendidikan Nadiem dimulai dari menimba ilmu saat SD di Jakarta. Setelah menamatkan pendidikan dari SMA di Singapura, Nadiem melanjutkan pendidikannya ke Brown University, AS jurusan International Relations.

Berikutnya, Nadiem mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Setelah kembalinya ke AS Nadiem belajar di Harvard (University) Business School dan memperoleh gelar Master Business of Administration (MBA).

Dari gelar pendidikan yang didapatnya, Nadiem memulai karirnya dengan bekerja di Mckinsey & Company, Jakarta selama tiga tahun. Setelah keluar, Nadiem menjadi Co- Founder sekaligus Managing Editor di Zalora Indonesia dan tercatat ia juga sempat melanjutkan pekerjaannya sebagai Chief Innovation Officer Kartuku.

Berangkat dari pengalaman kerjanya, Nadiem seringkali menggunakan jasa ojek setiap kali berangkat-pulang. Sayangnya tidak jarang Nadiem mengalami kesusahan mencari tukang ojek di saat-saat tertentu. Selain itu, ia juga sering mendengar kisah tukang ojek yang sulit menemukan pelanggan. Dari sini kemudian Nadiem mulai membangun fasilitas pendukung berbasis teknologi yang mampu menjembatani antara tukang ojek dengan pelanggan.

Awal mula Gojek dimulai pada tahun 2011 dengan sistem call center dan menggandeng 20 driver dimana pelanggan dapat menghubunginya ketika membutuhkan ojek. Lambat laun, peminat Gojek semakin meningkat dengan melebarnya jasa Gojek yang ditawarkan, seperti jasa pengantaran barang dan makanan, belanja, kebersihan, dan lainnya.

Setelah mendapat suntikan dana pada tahun 2014 oleh Northstar Group, Redmart Limited, dan Zimplistic Pte Ltd, Nadiem memutuskan untuk membuat aplikasi mobile agar lebih mudah untuk digunakan driver dan pengguna.

Di tahun 2015 nama Gojek semakin familiar dan bahkan bisa ditemui di hampir seluruh kota di Indonesia. Kini Gojek dikenal sebagai perusahaan teknologi jasa transportasi terbesar di Indonesia. Nilai kapitalisasinya mencapai 53 triliun dan masuk dalam kategori perusahaan unicorn berlevel decacorn.

Kini Nadiem memegang saham Gojek sebesar 4.81 persen setelah dirinya mengundurkan diri dari CEO Gojek pada Oktober 2019. Saham ini membuat Nadiem memiliki kekayaan sebesar 1.4 triliun.

Kisah William Tanuwijaya, Pendiri Tokopedia

Sumber : Yooreka.id

Kisah sukses pendiri startup lainnya yaitu William Tanuwijaya. William Tanuwijaya lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara pada 18 November 1981. Pendidikan William dimulai dari SD hingga SMA di kampung halamannya. Berikutnya, pendidikan dilanjutkan ke Jakarta, tepatnya Universitas Bina Nusantara (Binus).

Karena keluarganya kesulitan untuk membiayai kuliahnya, William terpaksa harus mencari sampingan dengan bekerja sebagai penjaga Warnet. Karena mendapat fasilitas internet gratis, William memanfaatkannya untuk mempelajari seputar bidang yang sejalan dengan studinya, yakni Informatika. Setelah lulus, William bekerja di beberapa perusahaan besar di Jakarta dengan basis pengembangan software dan developer.

Buah pemikiran mengenai Tokopedia berawal dari banyaknya keluhan yang didengar William dari masyarakat, yaitu maraknya penipuan online berkedok penjualan. Dengan sebab ini William ingin membangun situs jual beli yang mampu menjembatani antara penjual dan pembeli dengan sistem transaksi yang aman.

Bersama rekannya, Leontinus Alpha Edison, William mulai membangun usahanya dengan nama Tokopedia. Agar mampu berkembang, William berusaha mengumpulkan modal dari pekerjaannya.

Sayangnya, modal yang terkumpul belum mampu menyuplai pembangunan Tokopedia. Alhasil William dan rekannya memutuskan untuk mencari suntikan dana dari pihak ketiga, seperti perusahaan tempat bekerja dan pihak-pihak lain di sekitarnya. Pencarian suntikan dana yang dilakukan William tidak cukup lancar, sebab banyak yang meragukan rencananya.

Baru selang 2 tahun pencarian modal usaha, tepat pada tahun 2009 akhirnya rintisan William mendapat suntikan modal dari bosnya dan beberapa investor. Kemudian di tahun yang sama Tokopedia berhasil dipublikasikan ke publik.

Setelah dirilis ke publik, Tokopedia mendapat respon positif dengan banyaknya pengguna yang terus bertambah. Popularitasnya yang terus meningkat membuat Tokopedia memperoleh penghargaan dari Bubu Awards sebagai e-commerce terbaik.

Di tahun-tahun berikutnya, Tokopedia silih berganti terus mendapat suntikan modal pengembangan usaha. Perusahaan-perusahaan yang sempat mendanai Tokopedia meliputi East Ventures, CyberAgent Venture, Beenos, dan lainnya. Bahkan pada tahun 2014, SoftBank dan Sequoia Capital yang merupakan penyuplai dana Google, Apple, dan Instagram juga mengucurkan dana 100 dollar kepada Tokopedia.

Kini, Tokopedia telah masuk dalam daftar perusahaan unicorn sekaligus menjadi salah satu e-commerce terbesar di Indonesia.

Dua cerita diatas merupakan salah satu kisah sukses pendiri startup. Apakah kamu ingin mengikuti jejak seperti mereka? Jangan putus asa tetap yakin kalau kamu bisa menjadi salah satu orang sukses yang menginspirasi seperti mereka.

——-

BACA JUGA:

3 Tokoh Inspiratif Dunia Ini Mengajarkan Untuk Pantang Menyerah Mengejar Impian

4 Kisah Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Patut Dipelajari

Kisah Inspiratif Pengusaha Sukses Memulai Bisnis Dari Nol, Modal Uang Bukan Segalanya!

Exit mobile version