Modus Penipuan Online

5 Modus Penipuan Online Yang Wajib Kamu Ketahui Agar Tidak Menjadi Korban

Seiring perkembangan internet dan kemajuan dunia digital yang memberikan dampak positif bagi masyarakat juga diikuti dengan dampak negatif yang kini marak terjadi disekitar kita. Apalagi diikuti dengan segala aktivitas transaksi keuangan serba online yang dapat memberikan celah menjadi modus penipuan online yang memakan banyak korban. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi seperti penipuan.

Walaupun sedang marak penipuan online, kamu tak boleh mudah percaya dan harus selalu waspada dengan keamanan akun-akun digital yang kamu miliki. Agar tak tertipu secara online kamu harus tahu ciri-ciri modus penipuan yang sedang marak agar kamu tidak menjadi korban penipuan. Bagaimana cara modus penipuan online saat ini?

BACA JUGA: 4 Cara Mencegah Phising Agar Akun Kamu Tidak Dibobol!

1. Penipuan menggunakan modus undian berhadiah

Modus penipuan ini mungkin sangat familiar sudah memakan banyak korban. Apalagi tak terkecuali dunia online yang turut menjadi objek penipuan dengan menggunakan informasi mendapatkan hadiah dadakan hanya tinggal mengikuti perintah yang menggiring korban untuk melakukan pembayaran sejumlah informasi yang dilakukan oleh penipu. 

Biasanya modus ini mengajak korban untuk bergabung dalam situs undian online dengan menjanjikan hadiah dengan nominal yang besar. Kemudian korban disuruh mengisi identitas pribadi seperti nama, tanggal lahir, jenis kelamin, nama ibu kandung dan lain sebagainya. Setelah mendapat data maka penipu akan memaksa korban melakukan pembayaran.

2. Modus penipuan dengan menggunakan Whatsapp

Salah satu yang marak saat ini adalah penipuan dengan menggunakan media whatsapp dengan memberikan link berupa hadiah atau voucher. Kamu harus tetap waspada agar tidak langsung tertarik untuk melakukan klik pada link tersebut. Apalagi jika meminta data pribadi dengan iming-iming mendapatkan hadiah besar. Agar aman maka kamu harus tetap waspada agar tidak mudah tergiur karena bisa juga membuat handphone yang kamu miliki kemasukan virus dan menyalin data-data pribadi.

3. Memberikan bukti transfer yang palsu

Biasanya modus ini banyak terjadi pada para penjual barang melalui online shop. Pembeli awalnya berpura-pura ingin membeli barang yang dijual. Lalu nanti si pembeli akan berpura-pura melakukan transfer yang dimana menyertakan bukti transfer yang telah diedit menggunakan aplikasi editing photo. Seolah-olah sudah melakukan pembayaran padahal belum sama sekali. Atau bisa juga berpura-pura transfer yang nominalnya lebih besar dari barang yang dibeli kemudian penipu meminta penjual untuk mengembalikan uang dengan transfer kembali. Jika kamu bekerja menjadi pebisnis online, kamu harus lebih teliti saat mengamati bukti pembayaran yang dikirimkan pembeli.

4. Penipuan via telepon

Modus ini juga kerap terjadi pada orang-orang dengan langsung menelepon calon korban. Biasanya penipu akan berpura-pura mengaku dari perusahaan yang memberikan informasi kepada calon korban bahwa memenangkan sejumlah hadiah kemudian akan menggiring calon korban untuk memberikan data-data pribadi yang ada didalam akun korban. Biasanya akan meminta kode OTP, pin, password dan lain sebagainya. Sebenarnya cara ini mudah diketahui karena rata-rata penelepon ingin meminta data pribadi. Selain meminta data pribadi biasanya penipu ingin meminta calon korban untuk melakukan sejumlah transaksi  yang nantinya transaksi tersebut akan merugikan calon korban.

5. Penipuan mengatasnamakan pihak bank

Agar terlihat profesional biasanya penipu akan pura-pura mengaku dari pihak bank dengan menggunakan via telepon ataupun sms dan meminta calon korban untuk memperbaharui data-data pribadinya. Modus penipuan untuk mendapatkan data-data seperti username dan password saat transaksi online di internet banking ataupun mobile banking harus kamu waspadai. Salah satu cara mencegahnya adalah dengan melihat nomor telepon jika yang menelepon kamu berasal dari nomor pribadi maka kemungkinan besar adalah penipu. Jangan mudah percaya, selalu informasikan kembali kepada bank yang kamu miliki untuk crosscheck apakah benar sedang melakukan update data pribadi atau tidak

Setelah mengetahui ciri-ciri modus penipuan online yang ada diatas, kamu harus semakin waspada dan lebih paham ketika ciri-ciri tersebut tiba-tiba menghubungimu. Jaga data pribadi yang kamu miliki agar tidak mengalami kerugian secara finansial kedepannya.

BACA JUGA:

6 Manfaat Shalat Dhuha Bagi Yang Sering Mengamalkannya

Daftar 5 Orang Pengusaha Sukses dan Terkaya di Dunia, Mana Yang Menjadi Inspirasimu?

7 Kebiasaan Orang Sukses yang Bisa Kamu Ikuti Mulai Sekarang Juga

Facebook Comments

Share your thoughts