7 Cara Mudah Melakukan Pencatatan Keuangan Untuk Usaha Kecil Yang Kamu Miliki
Pencatatan keuangan merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan dalam sebuah usaha yang dijalankan meskipun masih kecil. Catatan ini digunakan untuk mengetahui apakah bisnis tertentu memberikan keuntungan atau justru kerugian. Sehingga pelaku bisnis dapat menggunakannya untuk menjadi bahan evaluasi atau kebutuhan bisnis lainnya.
Adapun pencatatan keuangan pada bisnis kecil dapat kamu lakukan melalui langkah-langkah berikut ini.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Film Inspirasi Untuk Memulai Bisnis
1. Siapkan arsip buku pemasukan dan pengeluaran
Pencatatan keuangan usaha terhadap pemasukan dan pengeluaran harus dilakukan secara terpisah di buku yang berbeda. Hal ini berguna supaya kamu dapat memantau pergerakan uang lebih jelas dan mudah untuk mengambil keputusan. Pencatatan pemasukan seperti penjualan barang atau jasa di setiap harinya atau piutang yang telah dibayar. Sedangkan pengeluaran meliputi belanja bahan baku, biaya operasional, atau gaji karyawan.
2. Lihat siklus naik turunnya modal dan kas utama
Berdasarkan arsip pemasukan dan pengeluaran yang telah dibuat tentu kamu dapat melihat siklus naik turunnya modal yang dimiliki. Dengan adanya data tersebut kamu dapat menentukan secara bijak apakah harus menambah aset atau menguranginya demi menjaga keseimbangan bisnis. Adapun aset yang sangat berpengaruh terhadap modal yaitu aset yang berkaitan biaya operasional.
3. Buat buku pencatatan keuangan usaha untuk semua aset berharga
Setiap bisnis di bidang perdagangan maupun jasa tentu tidak lepas dari kepemilikan aset-aset berharga, baik aset yang bersifat fisik maupun nonfisik. Untuk itu catatlah semua kepemilikan tersebut lengkap dengan Informasi detailnya. Pencatatan ini juga meliputi biaya operasional aset, seperti perawatan, penyusutan, pengadaan, penggantian, dan lain sebagainya. Sehingga kamu dapat memastikan berapa jumlah modal yang harus dialokasikan ke aset ini.
4. Identifikasi potensi keuntungan atau kerugian
Selalu melihat perkembangan bisnis dari waktu ke waktu dapat membantu proses identifikasi terhadap potensi keuntungan dan kerugian. Perkembangan bisnis ini tidak hanya memantau siklus naik turunnya modal yang menjadi penentu keuntungan atau kerugian. Kamu bisa menganalisa dengan metode SWOT serta merumuskannya di buku catatan. Sehingga dalam hal ini kamu membutuhkan buku yang secara khusus digunakan untuk evaluasi.
5. Catat semua transaksi selama periode tertentu
Sebagaimana poin pertama di atas yang mengharuskan kamu untuk memiliki buku catatan pemasukan dan pengeluaran, lakukanlah pencatatan transaksi sedetail mungkin dalam periode tertentu yang telah kamu tentukan, seperti 2 minggu, 1 bulan, atau 3 bulan. Sebelum itu kamu harus mencatat semua transaksi baik pemasukan maupun pengeluaran ke dalam satu buku khusus yang menjadi pegangan sehari-hari, kemudian memindahkanya ke masing-masing buku arsip pemasukan dan pengeluaran.
6. Lakukan pencatatan inventaris untuk panduan
Setelah memiliki catatan semua aset terkhusus aset yang bersifat fisik, langkah berikutnya yaitu membuat pencatatan inventaris terhadap barang-barang yang telah dibeli dan diurus. Adapun pencatatan ini berlaku untuk semua barang yang dimiliki. Tujuannya supaya memudahkan dalam pengendalian barang serta meminimalisir akan potensi tidak terurusnya akibat kurang keterjangkauan.
7. Catat kondisi keuangan berdasarkan laba rugi
Langkah terakhir yaitu mencatat kondisi keuangan setelah mengetahui beberapa poin di atas serta meninjau kemungkinan besar kecilnya dari laba atau rugi yang diperoleh. Dengan begitu pada tahap terakhir ini kamu telah memiliki catatan keuangan yang mencangkup semua bagian penting dalam bisnis kecilmu.
Demikian 7 langkah mudah dalam membuat pencatatan keuangan usaha kecil bagi kamu yang memiliki usaha. Langkah-langkah di atas telah meliputi semua bagian dalam bisnis sehingga kamu dapat membuat catatan lengkap tentang keuangan pada bidang usaha yang dijalankan.
BACA JUGA:
5 Cara Mengatasi Pasangan yang Boros Agar Lebih Bijak dalam Berbelanja
Bingung Memilih Financial Planner? Simak 6 Tips Ini Terlebih Dahulu
Hindari Penggunaan Kartu Kredit Berlebihan! Begini Cara Mengatasinya
Facebook Comments