Emas vs Reksa Dana, Mana Yang Lebih Menguntungkan?
Emas dan Reksa Dana menjadi dua instrumen investasi yang cocok untuk dikoleksi oleh semua kalangan masyarakat. Kenapa? Tentu saja kedua instrumen tersebut memiliki risiko yang rendah dan sama-sama memberikan return yang cukup menarik.
Walaupun sama-sama memberikan keuntungan yang lebih tinggi daripada deposito, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum memulai investasi di kedua atau salah satunya kamu harus kembali mempelajari keduanya.
Untuk emas merupakan instrumen investasi yang sudah sangat terkenal dari zaman dahulu bahkan termasuk zaman orang tua. Biasanya dahulu ketika ingin berinvestasi pilihannya hanyalah tanah atau emas. Jika dibandingkan tanah, emas lebih unggul dari sisi praktis dan biaya yang lebih murah.
Untuk Reksa Dana mulai populer dengan seiringnya hadir pasar modal dan bursa saham. Jika dibandingkan dengan saham langsung, reksa dana ini memiliki resiko yang lebih rendah dan lebih mudah tanpa harus se rumit dalam berinvestasi di saham.
Dalam tulisan kali ini akan memberikan gambaran keseluruhan tentang kedua jenis investasi emas maupun reksa dana. Buat kamu yang masih penasaran dan bingung memilihnya, begini penjelasan keduanya.
Tujuan Investasi
Kedua investasi tersebut idealnya untuk jangka panjang. Dalam jangka pendek baik emas dan reksa dana selalu mengalami kenaikan dan penurunan setiap harinya sehingga kurang cocok hanya untuk jangka pendek tetapi untuk jangka panjang mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Untuk memilih tujuan investasi emas dan reksa dana cocok untuk berbagai tujuan keuangan yang kamu inginkan seperti persiapan pendidikan anak, persiapan pensiun dan lainnya.
Perbedaan Investasi
1. Emas
Siapa yang tau tentang investasi emas? Jenis investasi yang sangat liquid ini selalu menjadi favorit setiap orang dalam mempersiapkan dana daruratnya. Jika kamu memiliki emas fisik dan kamu bawa ke toko emas dan menjualnya maka kamu dapat langsung mendapatkan hasil dari penjualannya tanpa menunggu jeda hari.
Sangat likuid bukan? Selain likuid investasi emas memiliki risiko yang sangat rendah jika dibandingkan dengan reksa dana. Ketika sedang mengalami gejolak perekonomian, emas yang dikenal sebagai instrumen bebas risiko akan mengalami kenaikan harga emas yang cukup tinggi sejalan dengan permintaan yang terus naik.
Perlu kamu ketahui agar mendapatkan kualitas emas yang sesuai dengan standar kemurnian 99,99% maka kamu harus membeli Logam Mulia dari PT. Aneka Tambang (Antam), atau melalui perusahaan penyedia emas fisik seperti Tamasia dan pastikan emas nya bersertifikat dari antam.
2. Reksa Dana
Berbeda dengan emas, reksa dana cenderung produk investasi baru yang dimana menjadi wadah pengelolaan dana dari para investor yang dana tersebut dikelolakan dengan menginvestasikannya ke instrumen pasar modal dikelola oleh Manajer Investasi.
Jenis reksa dana yang paling umum adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran atau reksa dana saham. Dalam investasi reksa dana terdapat prinsip high risk, high return (makin besar risiko, makin tinggi imbal baliknya) dan reksa dana merupakan salah satu investasi yang memiliki risiko besar dengan potensi imbal balik yang besar juga.
Untuk investasi reksa dana membutuhkan waktu 1-3 hari kerja untuk pencairan ketika ingin menjualnya. Walaupun termasuk likuid jika dibandingkan lainnya tetapi masih kalah dengan emas. Selain itu reksa dana karena diinvestasikan melalui pasar modal maka ketika terjadi gejolak perekonomian maka menjadi salah satu investasi yang terkena dampak langsung.
Apapun investasi yang akan kamu pilih lebih baik disesuaikan dengan profil risiko investasi masing-masing individu. Baik keduanya memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Pandailah mengelola portofolio investasi agar semakin optimal dalam membangun asset investasi.
——-
BACA JUGA:
3 Kebiasaan Ini Akan Membuat Pengeluaran Semakin Membengkak, Jangan Dibiasakan Ya!
Bingung Mempersiapkan Mahar Pernikahan? Emas Batangan Dapat Menjadi Pilihan
Facebook Comments